Breaking

BERITA TERKINI

Idul Adha 2017, PT. Cikarang Listrindo Salurkan Belasan Hewan Qurban Untuk Warga Bekasi

PB News, Babelan - Berkomitmen untuk terus bersinergi kepada masyarakat, kembali PT Cikarang Listrindo (CL) Tbk, lakukan bakti sosial dalam...

Senin, 17 April 2017

Satwa Endemik Lutung Jawa Di Muaragembong Kian Punah

Muaragembong, 18/04/2017 - Keberadaan lutung ( trancypitecus auratus)  di pesisir Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, terancam punah. Perubahan lokasi, perburuan dan ketersediaan makanan serta minimnya perhatian dari pemerintah daerah (Pemda) menjadi penyebab utama merosotnya populasi lutung. Hewan langka yang dilindungi ini kini tinggal 40 puluhan ekor dari sebelumnya berjumlah ratusan ekor.     
Camat Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Fahrurozi mengatakan, satwa ini jumlahnya tinggal 40 ekor saja dari sebelumnya ratusan ekor. ”Hewan langka yang dilindungi ini mulai punah karena perubahan lokasi, ”kata Fahrurozi saat dihubungi saat dikonfirmasi.
 Menurut Fahrurozi, rumah yang selama ini menjadi lokasi perkembangbiakan para lutung itu sudah tidak ada. Sejumlah pohon yang menjadi rumahnya berubah menjadi tumbuhan mangrouve. “Kalau dulu mereka hidup di pepohonan, sekarang sudah tidak lagi. Lebih banyak lahannya ditumbuhi mangrove,” ujarnya.
Bukan itu saja, kata Fahrurozi, perburuan manusia terhadap Lutung itu masih marak. Para pemburu itu mengincar hewan langka itu semata-mata untuk kepentingan komersil. “Kebanyakan di air keras untuk dipajang di ruang tamu,” jelasnya.
Bahkan, kata Fahrurozi, kepunahan Lutung itu diketahui setelah tahun 2016 sudah ada empat lutung mati. Penyebabnya, karena mereka tidak mendapat pasokan air sungai. Seluruh hewan itu terpaksa meminum air asin yang bukan konsumsinya. “Kalau musim kemarau di Muara Gembong air menjadi asin, jadi mereka tidak bisa meminumnya. Jadi pada tahun 2016 lalu ada empat lutung yang mati,” jelasnya.
 Dia berharap setelah lokasi tersebut dibebaskan dapat menjadi lokasi khusus bagi habitat lutung agar populasinya terus terjaga. “Kami sih ingin pembebasan itu secepatnya. Kami juga berharap agar dapat dijadikan lokasi khusus bagi lutung supaya tidak punah karena memang ini kan satu-satunya di Bekasi,” ucapnya.
 Selain itu, Fahrurozi mengaku, untuk melestarikannya, berbagai upaya terus dilakukan untuk menjaga populasi lutung. Salah satunya, dengan patroli rutin yang dilakukan oleh anggota kepolisian, imbauan dan larangan berburu juga terus digencarkan di lokasi habitat lutung jawa. “Kalau nggak diimbau gitu nanti bisa habis, punah. Kalau dibiarkan (perburuan) habis lama-lama,” ujarnya.

Sementara itu, Pemerhati lingkungan Muara Gembong, Yusup Maulana, pemuda yang biasa disapa Ucie mengatakan, keberadaan masyarakat Desa Pantaio Bahagia yang dekat dengan lokasi habitat lutung masih belum peka. Sebab, pertumbuhan penduduk di lokasi tersebut banyak diisi oleh penduduk urban. “Penduduknya masih cuek, tidak peduli dengan keberadaan satwa langka ini,” jelasnya.
Ucie menjelaskan, belum ada perhitungan yang pasti atas jumlah lutung tersebut. Namun, keberadan mereka berada di pesisir laut Jawa, yang berhubungan sampai Cirebon dan Banten. “Tapi jumlahnya paling banyak di Muara Gembong. Kalau di titik wilayah lain, hanya dua atau sampai lima ekor,” imbuhnya.

Sampai sekarang kata dia, belum ada perhatian sama sekali dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Bahkan, Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam sempat mendatangi lokasi Muaragembong, tapi belum ada tindakan. “Padahal, ini adalah identitas dari Lutung Jawa,” tandasnya. (*) 
sumber : http://megapolitan.indopos.co.id/read/2017/03/11/90775/Lutung-Muara-Gembong-di-Tanah-Air-Nyaris-Punah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Adbox